RSS

PariwisataTraveling Tuan Kentang, destinasi wisata kain khas Palembang

Kawasan Tuan Kentang merupakan kawasan yang banyak dihuni pengrajin kain khas Palembang, seperti jumputan dan songket. Oleh karena itu, disini didirikan Griya Kain Tuan Kentang, yang baru saja diresmikan oleh Walikota Palembang Harnojoyo, bersama Deputi Gubernur Bank Indonesia, Rosmaya Hadi beserta jajaran pemerintahan dan Bank Indonesia Perwakilan Sumsel, Jumat (17/2).
1Menurut Harnojoyo, Griya ini merupakan wadah untuk memamerkan hasil kain yang dibuat oleh pengrajin di kawasan ini.  “Kain khas Palembang ini sangat bernilai, jadi harus ada wadah yang bisa menampungnya. Saya harap griya ini mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Tuan Kentang,” kata Harno.
Dilanjutkannya, nantinya Griya kain ini akan menjadi salah satu destinasi wisata dan pusat oleh-oleh di Kota Palembang, dimana program pariwisata akan bersinergi dengan tour & travel yang ada.
Senada dengan Harnojoyo, Rosmaya juga mengungkapkan tingginya potensi penyerapan tenaga kerja yang ada di kawasan Tuan Kentang ini. “Selain pariwisata, kami berharap griya ini mampu meningkatkan UMKM pengrajin yang ada di kawasan ini. Bayangkan saja, pada tahun 2014 jumlah UMKM di Indonesia mencapai 57,9 juta unit, sementara penyerapan tenaga kerjanya mencapai 107,7 juta orang tenaga kerja. Ini artinya, UMKM ini bisa survive, asalkan dilakukan pendalaman dan adanya bantuan,” ungkapnya.
Dipaparkan Rosmaya, ada dua hal yang bisa mempengaruhi peningkatan UMKM di daerah, yakni UMKM mampu menerangkan produk dengan baik, dan produk yang dihasilkan memang berkualitas baik. “Jika dua hal tersebut diterapkan, mudah-mudahan UMKM Griya Kain Tuan Kentang ini mampu menembus pasar hingga ke ranah internasional,” tuturnya penuh harap.
Kain khas Palembang yang dipamerkan di Griya Kain Tuan Kentang antara lain jenis songket dan kain tenun jumputan. Harga yang ditawarkan berkisar antara Rp 350 ribu hingga Rp 800 ribu untuk kain tenun jumputan, dan kain jumputan berkisar Rp 300-an.
Salah seorang pengrajin, Wati (42) mengatakan, motif yang paling laku dari kain jumputan yakni jumputan titik tujuh, titik empat dan titik sembilan. “Selain paling laris, jenis jumputan ini juga terbilang lama dalam proses pembuatannya, yakni sekitar satu bulan,” ujar Wati seraya memamerkan kain jumputan miliknya.
watermark newDalam peresmian Griya Kain Tuan Kentang, juga dipamerkan Fashion Show karya Brilianto, desainer kelahiran Jakarta 1 Desember 1993, yang mengangkat tema Swarna Sriwijaya.
Dikatakannya, ia bekerjasama dengan pengrajin di kawasan Tuan Kentang, termasuk dalam hal pewarnaan dan pembuatan motif kain jumputan yang ia inginkan. “Saya memberdayakan pengrajin disini, karena memang di kawasan Tuan Kentang sudah dikenal sekali, ya. Kali ini saya mengangkat kain jumputan yang dominan berwarna pastel, desain party dress yang ringan tapi tetap casual,” jelasnya.
Menariknya, harga untuk satu buah karyanya dibanderol seharga Rp 1 juta hingga Rp 5 juta. Selain mengusung kain jumputan, Brilianto juga banyak mengusung kain khas Palembang lainnya, seperti kain songket, tajung, dan prada.
Berminat mengkoleksi kain jumputan? Langsung aja berkunjung ke Griya Kain Tuan Kentang, di Jalan Aiptu A Wahab Kelurahan Tuan Kentang Palembang. 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar