RSS

KAMAR BIRU

Berlembar-lembar kertas notes itu sudah penuh dengn coretan mimpi. Mimpi yang seolah sudah didepan mata. Bibirku tak henti menyunggingkan senyum kecut. Merasa miris setiap kali membacanya, kata per kata.

Didalamnya, kutuliskan semua kriteria pasangan yang kuinginkan. Agama harus  baik, pandai mengaji, bisa menjadi imam sholat. Kriteria pekerjaan juga tak kalah tinggi. Kucatat, pasanganku harus setara soal titel, harus lebih berilmu.

Ahh.. baru kusadari, semua ini hanyalah sebuah tulisan. Dongeng yang hanya ada dalam  notesku. Apalah arti semu dongeng-dongeng ini, jika Allah sudah punya dongeng sendiri untukku, yang tentunya lebih baik..

Seperti sebuah kata ikhlas, yang tidak akan bermakna tanpa realisasi.. Begitu pula dengan dongengku, takkan kupaksakan jika memang Dia mentakdirkan untuk menunda dongengku, dan menjalankan dongeng adikku terlebih dahulu..

Tak pernah terbayang harus melihat adikku terlebih dahulu naik pelaminan, dengan tanda tanya kapan dongengku akan berakhir sama.. Hanya didalam sujudku pada-Nya, kupasrahkn jawaban akhir dari dongengku...

Kututup perlahan notes itu, dan kukembalikan ke tempat penyimpann rahasiaku, layaknya takdir-Nya yang penuh dengan rahasia...

Kamar biru,   Agustus 2015

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0