Seputarsumsel.com, Palembang - Penggemar pindang, pasti tahu warung pindang yang satu ini. Apalagi kalo bukan Warung Pindang Mbok Sri. Tapi jangan cari warung ini didarat, ya. Karena Warung Pindang Mbok Sri merupakan warung terapung yang berlokasi di seputaran dermaga bus air bawah jembatan Ampera Palembang.
Dahulu, sekitar tahun 80-an, Mbok Sri kecil sudah ikut sang ibunda membuka lapak warung pindang, tepat di bawah Jembatan Ampera. Mbok Sri kecil yang memang menyukai masakan khas Palembang itu, sangat gemar membantu sang ibunda di warung, sehingga dirinya paham bagaimana mengelola warung pindang yang dirintis sang ibu.
Dan ditahun 1990-an, setelah menikah dan memiliki seorang anak, Mbok Sri langsung mengelola warung pindang ibunya, yang terus berjalan hingga kini.
Kepada Seputarsumsel.com, Mbok Sri banyak bercerita tentang kehidupan sebagai penjual nasi pindang yang sudah puluhan tahun berjualan di kawasan Jembatan Ampera ini.
"Dulu jualannya dibawah jembatan, tempat orang jualan BJ dulu. Tapi sekitar tahun 2006, pemerintah sudah melarang berjualan di kawasan ini, sehingga saya dan para penjual lainnya sekarang udah berpencar ke berbagai tempat. Ada yang di pasar 26 ilir, ada yang di pasar induk Jakabaring," ceritanya.
Dirinya juga mengungkapkan alasan mengapa tetap memilih berjualan di kawasan Jembatan Ampera.
"Dari dulu, kami mencari rejeki disini, jadi saya berat untuk berpindah tempat. Akhirnya setelah digusur, saya beli kapal sendiri, dan mulai berjualan pindang di kapal," paparnya.
Sambal Embem Khas Mbok Sri
Dahulu, harga seporsi pindang hanya Rp 2000. Namun saat ini, harga per porsi sudah dibanderol Rp 20 ribu per porsi, sudah termasuk nasi, lalap, dan sambal.
Untuk pilihan sambal, warung Pindang Mbok Sri punya 2 jenis sambal, yakni sambal embem untuk lauk pindang patin, pindang gabus, dan pindang tulang, sedangkan sambal jeruk untuk pilihan menu ikan dan ayam bakar.
Jangan kira porsi nasi disini hanya sekedar porsi ceplok, istilah untuk seporsi nasi yang dibentuk dari mangkok ukuran kecil. Disini, nasi yang dihidangkan sebanyak wadah nasi ukuran sedang. Wow, benar-benar memanjakan perut, ya. Belum lagi citarasa pindang dipadu dengan sambal embem. Hmm.. rugi banget kalo gak dicoba!.
Harga untuk pindang patin dan gabus hanya Rp 20 ribu, sama seperti seporsi ikan dan ayam bakar. Sedangkan untuk menu pindang tulang hanya dibanderol Rp 30 ribu saja.
Dalam sehari, Mbok Sri mampu menghabiskan sekarung beras, lebih dari 10 kg ikan patin dan gabus, serta puluhan kg tulang sapi, untuk menyiapkan lebih dari 100 porsi pindang di warungnya.
"Warungnya dibuka mulai pukul 8 pagi. Kadang belum sampai jam 6 sore, udah habis. Alhamdulillah," kata Mbok Sri senang.
Guys, jangan bilang kalo kamu orang Palembang, kalo belom ngerasain makan pindang ditemani riak Sungai Musi disini. Di sepanjang dermaga bus air, setidaknya ada 5 buah warung pindang terapung, termasuk warung pindang terapung Mbok Sri yang siap memanjakan lidah kamu. Berani coba?. (Nurul/17)
Foto : Moehammad Tohir
http://seputarsumsel.com/mencicipi-kelezatan-warung-pindang-terapung-mbok-sri/
0 komentar:
Posting Komentar